Kemacetan jadi alasan hadirnya layanan berbasis komunitas seperti TemanJalan. Melalui sebuah aplikasi, TemanJalan memberikan tumpangan bagi mahasiswa dan pekerja komuter di Jakarta dengan aman dan mudah.
Aplikasi TemanJalan memungkinkan pengguna berperan sebagai penumpang maupun pengendara dengan memasukkan rute perjalanan yang diinginkan. Selanjutnya sistem TemanJalan akan melakukan matchmaking dan memberikan notifikasi kepada pengguna yang memiliki rute searah, sehingga mereka bisa pergi ke tempat tujuan bersama.
Tak hanya mengurangi kemacetan, mekanisme TemanJalan yang berbagi tumpangan kepada komuter lain akan membuat perjalanan menjadi lebih menyenangkan.
"Dengan TemanJalan, kami berharap semakin banyak komuter yang memanfaatkan fitur untuk berbagi tumpangan secara aman, mudah dan menyenangkan," tutur CEO TemanJalan Fauzan Helmi Sudaryanto, melalui keterangannya, Jumat (12/8/2016).
Mengutamakan keamanan pengguna
TemanJalan menerapkan verifikasi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) bagi mahasiswa dan Kartu Tanda Pekerja (KTP) bagi pekerja yang mendaftar. Selain itu, TemanJalan juga menyajikan catatan riwayat perjalanan pengguna seperti rating dan testimoni dari pengguna lain yang pernah berbagi tumpangan sebelumnya.
Harapannya, dengan mekanisme yang transparan, nilai kepercayaan antar pengguna dapat meningkat. TemanJalan akan menampilkan filter yang bisa digunakan untuk mengurutkan berdasarkan rating pengguna, waktu keberangkatan, jenis kelamin, maupun kendaraan yang digunakan.
Pengguna juga dapat membuka profil calon teman perjalanan untuk melihat pekerjaan dan institusi dari mana calon teman tersebut berasal. Dengan adanya fitur ini, pengguna dapat memilih teman dengan minat yang sesuai, atau bahkan membuat ladies-only trip bagi pengendara wanita yang hanya ingin berbagi tumpangan dengan sesama wanita.
Menghormati privasi
Tidak semua orang mau berbagi kontak personal kepada orang yang baru dikenal. Untuk menjembatani kebutuhan komunikasi antara penumpang dengan pengendara, TemanJalan dilengkapi dengan fitur in-app chat sehingga koordinasi perjalanan dapat dilakukan tanpa mengorbankan privasi pengguna.
Metode pembayaran yang mudah
TemanJalan menyajikan koin virtual sebagai metode pembayaran bagi pengguna yang dapat diisi ulang (top-up) dengan mudah melalui transfer antar bank.
Dengan menggunakan sistem ini, penumpang dapat menghemat ongkos sehari-hari karena tarif yang dikenakan hanya senilai Rp 1000/kilometer. Pengendara kemudian dapat mengumpulkan koin sesuai dengan kilometer yang ditempuh dalam setiap perjalanan untuk kemudian ditukarkan dengan berbagai rewards yang menarik, seperti pulsa, voucher bensin, voucher makan, stiker Line dan lain-lain.
Sejak peluncuran awalnya di bulan April 2016 lalu, TemanJalan mencatat sebanyak 5.600 lebih mahasiswa dari 50 kampus di Jakarta yang telah mendaftar menggunakan layanannya. TemanJalan kini juga memperluas segmen penggunanya ke pekerja dengan aplikasi Android dan iOS (beta).
"Selain dapat menjadi ajang networking on the go, kami berharap TemanJalan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai salah satu solusi untuk mendukung kebijakan plat ganjil-genap yang sudah mulai diuji coba minggu ini di Jakarta," kata Fauzan. (rns/rou)
No comments:
Post a Comment