Tuesday, 25 October 2016

Duit Proyek Palapa Ring Barat Rp 875 Miliar Mulai Cair

Pendanaan dari bank sebesar Rp 875 miliar untuk proyek Palapa Ring Paket Barat akhirnya bisa dicairkan setelah proses administrasi antara pemerintah, pemenang tender, dan pengawas independen, tuntas.

Duit Proyek Palapa Ring Barat Rp 875 Miliar Mulai Cair

Selama ini, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, proyek itu sudah berjalan menggunakan kas pribadi pemenang tender, yakni PT Palapa Ring Barat.

Kepastian pencairan dana itu terwujud dalam penandatangan surat pernyataan efektif perjanjian kerja sama proyek antara Kominfo sebagai penanggun jawab proyek, dan PT Palapa Ring Barat selaku pemenang tender.

Keduanya juga menandatangani perjanjian dengan PT Surveyor Indonesia selaku konsultan pengawas independen dalam pertemuan di ruang serbaguna Kominfo, Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Hal ini jelas membuat semua pihak yang hadir di acara itu sumringah. Karena itu artinya, proyek Palapa Ring Paket Barat bisa berjalan lebih efektif lagi karena pendanaan yang sudah cair.

"Kesepakatan ini membuat efektifnya proyek Palapa Ring Barat karena uang sudah bisa dicairkan. Selama ini kan masih menggunakan dana kas perusahaan (PT Palapa Ring Barat)," papar Rudiantara.

Ia pun menambahkan hingga saat ini pembentukan badan usaha sudah dalam proses, begitu juga dengan perizinan. "Efektif ini artinya dari bank sudah boleh cari dananya," tambah menteri yang akrab disapa Chief RA tersebut.

Rudiantara juga menjelaskan, bank memiliki syarat sebelum mencairkan pinjaman. Pasalnya, proyek ini merupakan restructure finance yang terdiri dari 20% equity dan 80% pinjaman.

"Modal seperti ini pertama di Indonesia karena persyaratan seperti izin utama sudah siap," ungkapnya.


Sebelumnya, Bank Mandiri mengucurkan dana Rp 875 miliar kepada PT Palapa Ring Barat selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring Paket Barat dengan nilai total proyek Rp1,28 triliun.

Kredit investasi berjangka waktu delapan tahun dengan masa tenggang dua tahun tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan jaringan fiber optik di lima kota/kabupaten di Kepulauan Riau.

Di samping fasilitas kredit investasi, Bank Mandiri juga memberikan fasilitas non cash loan dalam bentuk plafond LC/SKBDN, bank garansi, standby LC dan treasury line untuk keperluan pengadaan material dan peralatan serta jaminan pelaksanaan proyek.

CEO Moratelindo Galumbang Menak mengungkapkan saat ini sudah ada 17 lokasi yang sudah rampung proses akuisisi lahan. Proyek backbone wilayah Barat ini ditargetkan dapat rampung pada kuartal II/2017.

"Pak Menteri ingin rampung kuartal I/2017. Tapi kami sendiri yakin di kuartal II/2017. Di kuartal II/2017 sudah lebih cepat satu tahun dibandingkan target awal. Wilayah ini ingin segera dirampungkan salah satunya untuk memperkuat posisi Pulau Natuna," paparnya.

Terkait pembangunan, nantinya kebutuhan seperti kabel dan kapal akan berasal dari Eropa yakni dua perusahaan kabel Eropa dan tiga kapal yang salah satunya dari Prancis.

"Saat ini sudah berjalan marine survei. Sudah 1,5 bulan tinggal dua minggu lagi. Di samping itu, kami mulai memesan kabel," jelas Galumbang.


Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km. Paket ini telah dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika dan Ketrosden Triasmitra.

Proyek Palapa Ring Jilid II yang telah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional akan menggunakan skema Availability Payment (AP). Skema Availability Payment (AP) yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 190/PMK.08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsensi.

Pembayaran sendiri akan berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. (rou/ash)

No comments:

Post a Comment