Di tengah membanjirnya model smartphone saat ini, pabrikan harus pintar-pintar mencari diferensiasi. Itu yang coba dilakukan Kyocera. Vendor asal Jepang itu merilis smartphone DuraForce Pro yang merangkap sebagai action cam.
Jadi, DuraForce Pro ini dirancang tahan banting dan mampu berfungsi sebagai kamera untuk merekam aksi petualangan layaknya GoPro. Kuncinya ada di dual kamera belakang, satu beresolusi 13 megapixel dan satu lagi adalah kamera Super Wide View FHD Action Camera.
Kamera tersebut mengusung lensa 135 derajat untuk merekam aksi petualangan. Ada mode underwater, sports, slow motion sampai time-lapse. Juga dapat merekam video 1080p. Kompatibel pula dengan beragam aksesoris action cam.
Dengan Military Standard 810G, DuraForce Pro tahan dijatuhkan, tahan debu dan bisa beroperasi di temperatur ataupun kelembapan ekstrim. Berkat sertifikasi IP68, ia juga tahan air sampai kedalaman 2 meter selama setengah jam.
Dari sisi spesifikasi tidak terlalu istimewa dengan layar 5 inch resolusi 1920 x 1080 pixel. Jeroannya ditenagai prosesor Snapdragon 617 dipadu RAM 2 GB serta memori internal 32 GB. Sedangkan baterai 3.240 mAh yang mendukung quick charging.
Fitur lainnya termasuk NFC, sensor sidik jari, dual speaker serta sistem operasi Android 6.0. Sayang sepertinya, handset ini khusus beredar di Amerika Serikat dengan banderol USD 500 atau di kisaran Rp 6,5 juta. Demikian seperti dikutip detikINET dari Digital Trends, Kamis (11/8/2016).
Banyak orang yang tidak mengetahui spesifikasi smartphone yang dibelinya, padahal mengetahui spesifikasi cukup penting selain mengetahui harga handphone. Di jaman teknologi ini mengetahui kedua aspek tersebut sangat penting.
Friday, 30 September 2016
Sunday, 25 September 2016
Ketika OnePlus 3 Dilempar dari Ketinggian 228 meter
Desain yang oke dan performa keren tidak membuat calon pembeli serta merta menjatuhkan pilihannya terhadap sebuah ponsel. Durabilitas atau ketahanan sang ponsel pun biasanya kerap dipertanyakan.
Nah, karenanya tak jarang produsen ponsel itu pun melakukan pengujian durabilitas dengan berbagai macam cara. Ada yang diketok palu, adapula yang dilempar dari berbagai macam ketinggian. Termasuk OnePlus yang melalui video di YouTube menguji ketahanan OnePlus 3.
Tak tanggung-tanggung, vendor asal China itu pun menguji dengan cara menjatuhkannya dari ketinggian 750 kaki di atas permukaan tanah atau dengan kata lain sekitar 228 meter. Pengujian ini dilakukan oleh penerjun payung dengan menggunakan pesawat jenis Cesna.
Seperti yang bisa Anda lihat melalui video di bawah, setelah dijatuhkan OnePlus 3 tampak tidak apa-apa. Tak ada bagian bodinya yang gompal, layar retak, bahkan masih bisa beroperasi.
Namun yang perlu dicatat dari uji coba ini adalah penguji melemparnya ke atas sebuah lapangan yang ditumbuhi rumput. Tentu hasil pengujian akan berbeda apabila OnePlus 3 jatuh di atas permukaan yang keras, misalnya aspal.
Nah, karenanya tak jarang produsen ponsel itu pun melakukan pengujian durabilitas dengan berbagai macam cara. Ada yang diketok palu, adapula yang dilempar dari berbagai macam ketinggian. Termasuk OnePlus yang melalui video di YouTube menguji ketahanan OnePlus 3.
Tak tanggung-tanggung, vendor asal China itu pun menguji dengan cara menjatuhkannya dari ketinggian 750 kaki di atas permukaan tanah atau dengan kata lain sekitar 228 meter. Pengujian ini dilakukan oleh penerjun payung dengan menggunakan pesawat jenis Cesna.
Seperti yang bisa Anda lihat melalui video di bawah, setelah dijatuhkan OnePlus 3 tampak tidak apa-apa. Tak ada bagian bodinya yang gompal, layar retak, bahkan masih bisa beroperasi.
Namun yang perlu dicatat dari uji coba ini adalah penguji melemparnya ke atas sebuah lapangan yang ditumbuhi rumput. Tentu hasil pengujian akan berbeda apabila OnePlus 3 jatuh di atas permukaan yang keras, misalnya aspal.
Tuesday, 20 September 2016
Asus ZenWatch 3 Segera Dirilis
Smartwatch alias jam tangan pintar masih akan hits. Setidaknya, setiap vendor masih terus mengupdate smartwatch mereka, termasuk Asus. Seri ZenWatch 3 diprediksi tak lama lagi dirilis.
Jam tangan pintar terbaru dari Asus ini sudah masuk dalam daftar Federal Communication Commission (FCC), dan tinggal menunggu rampung semua proses persetujuannya untuk bisa segera diluncurkan.
Dikutip detikINET dari Slash Gear, Kamis (11/8/2016), belum banyak informasi yang bisa digali dari dokumen FCC. Sepertinya, ZenWatch 3 hanya akan mengalami sedikit perubahan dari versi pendahulunya.
ZenWatch 3 akan mendukung Bluetooth 4.2 dan Wi-Fi 802.11 b/g/n. Artinya, ZenWatch bergantung pada WiFi, tidak punya konektivitas seluler sendiri. Belum ada informasi lebih detail mengenai charger 5V 2A. Bagian belakang berbahan stainless steel mengindikasikan akan adanya fungsi wireless charging.
Smartwatch terbaru dari Asus ini diperkirakan akan muncul pada pergelaran teknologi IFA 2016 di Berlin sekitar awal September mendatang. Hanya perlu beberapa minggu lagi bagi para penggemar Android Wear yang menantikannya. (rns/fyk)
Jam tangan pintar terbaru dari Asus ini sudah masuk dalam daftar Federal Communication Commission (FCC), dan tinggal menunggu rampung semua proses persetujuannya untuk bisa segera diluncurkan.
Dikutip detikINET dari Slash Gear, Kamis (11/8/2016), belum banyak informasi yang bisa digali dari dokumen FCC. Sepertinya, ZenWatch 3 hanya akan mengalami sedikit perubahan dari versi pendahulunya.
ZenWatch 3 akan mendukung Bluetooth 4.2 dan Wi-Fi 802.11 b/g/n. Artinya, ZenWatch bergantung pada WiFi, tidak punya konektivitas seluler sendiri. Belum ada informasi lebih detail mengenai charger 5V 2A. Bagian belakang berbahan stainless steel mengindikasikan akan adanya fungsi wireless charging.
Smartwatch terbaru dari Asus ini diperkirakan akan muncul pada pergelaran teknologi IFA 2016 di Berlin sekitar awal September mendatang. Hanya perlu beberapa minggu lagi bagi para penggemar Android Wear yang menantikannya. (rns/fyk)
Thursday, 15 September 2016
Prosesor Kirin 950 Salip Snapdragon 820
Snapdragon 820 besutan Qualcomm pernah disebut sebagai prosesor tercepat. Tapi predikat tersebut mulai luntur, kini Snapdragon 820 telah disalip oleh Kirin 950 buatan Huawei.
Setidaknya itulah yang terjadi dalam pengujian menggunakan aplikasi Geekbench 4, di mana prosesor Kirin 950 menorehkan skor yang lebih tinggi ketimbang Snapdragon 820. Tidak hanya pada pengujian single-core, tapi juga multi-core.
Prosesor yang digunakan di ponsel Huawei P9 ini meraih skor 1700 (single-core) dan 5432 (multi core). Sementara Snapdragon 820 mencetak nilai 1642 (single-core) dan 4022 (multi-core).
Meski nilai yang diraih Kirin 950 cukup tinggi, rupanya skor tersebut masih di bawah Exynos 8890. Pada pengujian single-core, prosesor besutan Samsung itu meraih nilai 1857. Sedangkan pada pengujian multi-core mendapat skor 5480.
Tapi lucunya pada hasil RenderScript, Exynos 8890 jauh tertinggal dari Snapdragon 820. Prosesor yang digunakan pada Galaxy S7 ini meraih 2118. Sementara prosesor besutan Qualcomm itu mencetak 7191.
Terlepas dari semua hasil di atas, Kirin berhasil meningkatkan kemampuannya dari sebelumnya. Tapi perlu diingat hasil benchmark Geekbench bukanlah segala-galanya.
Sebab konsumen cenderung melihat faktor lain dalam membeli sebuah ponsel. Mulai dari kemampuan kamera, baterai hingga update sistem operasi.
Setidaknya itulah yang terjadi dalam pengujian menggunakan aplikasi Geekbench 4, di mana prosesor Kirin 950 menorehkan skor yang lebih tinggi ketimbang Snapdragon 820. Tidak hanya pada pengujian single-core, tapi juga multi-core.
Prosesor yang digunakan di ponsel Huawei P9 ini meraih skor 1700 (single-core) dan 5432 (multi core). Sementara Snapdragon 820 mencetak nilai 1642 (single-core) dan 4022 (multi-core).
Meski nilai yang diraih Kirin 950 cukup tinggi, rupanya skor tersebut masih di bawah Exynos 8890. Pada pengujian single-core, prosesor besutan Samsung itu meraih nilai 1857. Sedangkan pada pengujian multi-core mendapat skor 5480.
Tapi lucunya pada hasil RenderScript, Exynos 8890 jauh tertinggal dari Snapdragon 820. Prosesor yang digunakan pada Galaxy S7 ini meraih 2118. Sementara prosesor besutan Qualcomm itu mencetak 7191.
Terlepas dari semua hasil di atas, Kirin berhasil meningkatkan kemampuannya dari sebelumnya. Tapi perlu diingat hasil benchmark Geekbench bukanlah segala-galanya.
Sebab konsumen cenderung melihat faktor lain dalam membeli sebuah ponsel. Mulai dari kemampuan kamera, baterai hingga update sistem operasi.
Saturday, 10 September 2016
Terkuak, Spesifikasi Huawei Mate 9 di AnTuTu
Huawei dirumorkan bakal merilis penerus dari Mate 8 yang diberi nama Mate 9. Kabar ini pun semakin tajam dengan munculnya sejumlah daftar spesifikasi di situs benchmark AnTuTu.
Dari apa yang ditampilkan di situ, Mate 9 memiliki bentang layar yang beda tipis dengan Mate 8, yakni 5,9 inch dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Sementara di sektor dapur pacu, ponsel ini diperkuat dengan prosesor octa core 2,6 GHz, RAM 4GB, dan memori internal 64 GB.
Belum jelas chipset apa yang dipakai, namun seorang analis bernama Pan Jiutang pernah mengatakan jika Mate 9 akan dibekali dengan chipset Kirin 960, di mana mengusung prosesor berinti delapan dan telah mendukung jaringan LTE Cat 12.
Tak hanya itu, dikutip detikINET dari Phone Arena, Kamis (11/8/2016), Jiutang pernah memprediksi Mate 9 dibekali dengan kamera ganda 20 MP di bagian belakang. Sayang, tebakan ini meleset jauh dari hasil benchmark AnTuTu, di mana hanya ada kamera utama 12 MP dan kamera depan 8 MP.
Spesifikasi Mate 9 yang muncul di AnTuTu.
Menariknya lagi ponsel tersebut sudah berjalan pada sistem operasi Android terbaru, yakni 7.0 Nougat. Namun, ini masih berupa prediksi dan belum dipastikan kebenarannya.
Masih terlalu dini memang untuk menebak ponsel tersebut saat ini. Pastinya karena menjadi penerus Mate 8, maka akan masuk ke dalam kategori flagship. Huawei mungkin bakal memperkenalkannya sehari sebelum ajang IFA 2016 Berlin digelar, yakni pada tanggal 1 September 2016. (mag/fyk)
Dari apa yang ditampilkan di situ, Mate 9 memiliki bentang layar yang beda tipis dengan Mate 8, yakni 5,9 inch dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Sementara di sektor dapur pacu, ponsel ini diperkuat dengan prosesor octa core 2,6 GHz, RAM 4GB, dan memori internal 64 GB.
Belum jelas chipset apa yang dipakai, namun seorang analis bernama Pan Jiutang pernah mengatakan jika Mate 9 akan dibekali dengan chipset Kirin 960, di mana mengusung prosesor berinti delapan dan telah mendukung jaringan LTE Cat 12.
Tak hanya itu, dikutip detikINET dari Phone Arena, Kamis (11/8/2016), Jiutang pernah memprediksi Mate 9 dibekali dengan kamera ganda 20 MP di bagian belakang. Sayang, tebakan ini meleset jauh dari hasil benchmark AnTuTu, di mana hanya ada kamera utama 12 MP dan kamera depan 8 MP.
Spesifikasi Mate 9 yang muncul di AnTuTu.
Menariknya lagi ponsel tersebut sudah berjalan pada sistem operasi Android terbaru, yakni 7.0 Nougat. Namun, ini masih berupa prediksi dan belum dipastikan kebenarannya.
Masih terlalu dini memang untuk menebak ponsel tersebut saat ini. Pastinya karena menjadi penerus Mate 8, maka akan masuk ke dalam kategori flagship. Huawei mungkin bakal memperkenalkannya sehari sebelum ajang IFA 2016 Berlin digelar, yakni pada tanggal 1 September 2016. (mag/fyk)
Monday, 5 September 2016
Ini Bukti Mi Note 2 Punya Layar Melengkung
Kabar Xiaomi Mi Note 2 bakal mengusung layar melengkung tampaknya bukan isapan jempol. Sebuah foto mengkonfirmasi kabar tersebut.
Foto tersebut diposting di media sosial China, Weibo. Menampilkan sebuah panel bagian depan ponsel yang diyakini milik Mi Note 2. Menariknya panel tersebut mengusung desain melengkung.
Bila dilihat bentuknya mirip Galaxy Note 7 yang beberapa waktu lalu diluncurkan. Namun Xiaomi menyematkan logo Mi di pojok kiri atas panel.
Rumor sebelumnya beredar bahwa Mi Note 2 bakal mengusung sensor sidik jari yang menyatu dengan layar. Tapi melihat foto ini, sepertinya sensor sidik jari tersebut masih akan menyatu dengan tombol home di bawah layar.
Bicara spesifikasinya sendiri, Mi Note 2 disebut-sebut punya bentangan layar 5,7 inch dengan teknologi Super Amoled. Dapur pacunya dipercayakan pada Snapdragon 821.
Xiaomi bakal menghadirkan sejumlah pilihan RAM dan memori internal. Jajaran Mi Note 2 tersebut bakal disokong baterai berkapasitas 4.000 mAh yang dilengkapi fitur quick charge 3.0.
Kabarnya ponsel ini akan melenggang pada 5 September mendatang. Diprediksi, Mi Note 2 bakal dibanderol seharga 2.499 yuan atau sekitar Rp 4,9 juta, demikian dilansir dari Gizmochina, Kamis (11/8/2016). (afr/fyk)
Foto tersebut diposting di media sosial China, Weibo. Menampilkan sebuah panel bagian depan ponsel yang diyakini milik Mi Note 2. Menariknya panel tersebut mengusung desain melengkung.
Bila dilihat bentuknya mirip Galaxy Note 7 yang beberapa waktu lalu diluncurkan. Namun Xiaomi menyematkan logo Mi di pojok kiri atas panel.
Rumor sebelumnya beredar bahwa Mi Note 2 bakal mengusung sensor sidik jari yang menyatu dengan layar. Tapi melihat foto ini, sepertinya sensor sidik jari tersebut masih akan menyatu dengan tombol home di bawah layar.
Bicara spesifikasinya sendiri, Mi Note 2 disebut-sebut punya bentangan layar 5,7 inch dengan teknologi Super Amoled. Dapur pacunya dipercayakan pada Snapdragon 821.
Xiaomi bakal menghadirkan sejumlah pilihan RAM dan memori internal. Jajaran Mi Note 2 tersebut bakal disokong baterai berkapasitas 4.000 mAh yang dilengkapi fitur quick charge 3.0.
Kabarnya ponsel ini akan melenggang pada 5 September mendatang. Diprediksi, Mi Note 2 bakal dibanderol seharga 2.499 yuan atau sekitar Rp 4,9 juta, demikian dilansir dari Gizmochina, Kamis (11/8/2016). (afr/fyk)
Subscribe to:
Posts (Atom)